BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
1). Data Tes Awal
Agar guru mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa dalam mengenal cara-cara perkembangbiakan makhluk hidup, maka perlu diberikan pretes (tes awal) yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Tes tersebut disampaikan sebagai alat untuk mendiagnosi siswa juga berfungsi untuk mengetahui presepsi mereka tentang materi yang akan dibahas selanjutnya. Hasil tes awal tersebut dapat dilihat pada table dibawah ini.
Tabel 1
Seberapa nilai tes awal siswa kelas III 3 dalam mengenal cara-cara perkembangbiakan makhluk hidup.
NO | NIS | NILAI |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. | 13852 13853 13854 13857 13858 13859 13860 13861 13862 13863 13864 13865 13866 13868 13869 13870 13871 13872 13873 13874 13875 13876 13877 13878 13879 13880 13881 13882 13883 13885 13886 13887 13888 13889 13890 13891 13892 13895 13896 13899 | 80 80 40 60 75 40 70 70 80 80 50 55 60 65 40 40 70 80 40 60 70 80 50 40 60 65 60 40 60 40 80 70 65 60 65 80 80 80 40 40 |
| Nilai Rata-rata | 55,12 |
Keterangan :
1). Jumlah siswa yang tuntas belajar 19 orang
2). Prosentase ketuntasan = 47,5%
Seorang siswa dikatakan tuntas belajar, apabila siswa yang bersangkutan dapat meraih nilai minimal 6,5. sedangkan ketuntsan belajar secara klasifal 80%.
Dengan berpedoman pada hal diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (53%) siswa kelas III3 SMP Negeri 1 Sape yang mempunyai kemampuan mengenal cara-cara perkembangbiakan masih rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan pelaksanaan tindakan kelas.
Tabel 2
Hasil belajar siswa kelas III 3 dalam mengenal cara-cara perkembangbiakan pada siklus I
NO | NIS | NILAI |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. | 13852 13853 13854 13857 13858 13859 13860 13861 13862 13863 13864 13865 13866 13868 13869 13870 13871 13872 13873 13874 13875 13876 13877 13878 13879 13880 13881 13882 13883 13885 13886 13887 13888 13889 13890 13891 13892 13895 13896 13899 | 95 95 60 60 95 40 70 90 95 95 80 60 85 60 70 85 95 65 75 70 95 40 85 85 70 40 65 80 40 45 95 85 85 70 90 92 90 95 40 40 |
| Nilai Rata-rata | 67,67 |
Analisa tabel 2.
Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa kelas III 3 rersebut dapat ditabulasikan dalam interval nilai dibawah ini.
Tabel 3
Analisis nilai hasil belajar siswa kelas III3 dalam mengenal cara-cara perkembangbiakan makhluk hidup.
No. | Interval Nilai | f1 | X1 | f L x L |
1. | 40 – 50 | 7 | 45,5 | 45,5 |
2. | 51 – 60 | 3 | 55,5 | 166,5 |
3. | 61 – 70 | 7 | 65,5 | 458,5 |
4. | 71 – 80 | 3 | 75,5 | 226,5 |
5. | 81 – 90 | 10 | 85,5 | 855 |
6. | 91 – 100 | 10 | 95,5 | 955 |
| Jumlah | 40 | | 2707 |
X = e ƒ x L = 2707
e ƒ L 40
= 67,67%
fL = Jumlah siswa tiap interval
XL = angka tengah tiap interval kelas.
Data Hasil belajar siswa kelas III 3 dalam mengenal cara-cara perkembangbiakan makhluk hidup pada siklus II
NO | NIS | NILAI |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. | 13852 13853 13854 13857 13858 13859 13860 13861 13862 13863 13864 13865 13866 13868 13869 13870 13871 13872 13873 13874 13875 13876 13877 13878 13879 13880 13881 13882 13883 13885 13886 13887 13888 13889 13890 13891 13892 13895 13896 13899 | 97 95 95 90 95 50 85 95 96 95 90 95 95 65 75 87 95 75 100 85 100 60 70 90 85 75 60 75 90 70 80 96 85 100 95 95 100 93 70 90 |
| Nilai Rata-rata | 81,75 |
Selanjutnya hasil belajar siswa tersebut ditabelasikan dalam interval nilai dibawah ini.
Tabel 5
Hasil belajar siswa dalam mengenal cara-cara perkembangbiakan makhluk hidup kelas III 3 SMP negeri 1 Sape pada siklus II
No. | Interval Nilai | F1 | X1 | f L x L |
1. | 50 – 60 | 3 | 55 | 16,5 |
2. | 61 – 70 | 3 | 65,5 | 196,5 |
3. | 71 – 80 | 5 | 75,5 | 377,5 |
4. | 81 – 90 | 9 | 85,5 | 769,5 |
5. | 91 – 100 | 20 | 95,5 | 1910 |
| Jumlah | 40 | | 3270 |
X = e ƒ L x L
e ƒ L
= 81,75%
Melihat kenyataan diatas maka target yang ditetapkan penulis yaitu 80% telah tercapai, dengan demikian penggunaan metode diskusi melalui pendekatan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapt meningkatkan motivasi siswa mengenal cara-cara pembikan makhluk hidup dan juga aktivitas siswa dalam KBM meningkat.
Data aktivitas kelompok pada setiap palaksanaan siklus I dan II
No | Kelompok | Aktivitas Pada Siklus | Rata-rata | Ket |
| |
I | II |
| ||||
1. 2. 3 4. 5. 6. 7. 8. | I II III IV V VI VII VIII | 5.0 6.0 6.0 5.0 6.5 6.0 7.0 6.0 | 80 6.0 7.0 8.0 7.5 70 60 75 | 7.5 6.0 65 7.0 7.0 6.5 6.5 6.25 | Kenaikan Aktivitas Tetap Kenaikan Aktivitas Kenaikan Aktivitas Kenaikan Aktivitas Kenaikan Aktivitas Kenaikan Aktivitas Kenaikan Aktivitas |
|
Jumlan | 47,5 | 57.0 | 51.25 | |
Secara umum terjadi peningkatan jumlah aktivitas kelas, rata-rata antara kegiatan I dengan ke II dari 5.0 menjadi 8.0 sebesar 30 aktivitas.
Aktivitas rata-rata tertinggi dicapai oleh kelompok 1 dengan 32. Aktivitas-aktivitas terendah dicapai oleh kelompok II dengan 12 aktivitas. Dari 8 kelompok diskusi yang dibentuk dikelas, terdapat satu kelompok dengan aktivitas tetap pada kegiatan I maupun pada kegiatan II yaitu kelompok II dan satu kelompok mengalami aktivitas yang menurun yaitu kelompok VII. Ternyata setelah diteliti penurunan aktivitas itu terjadi karena pada kegiatan yang kedua salah seorang anggota tidak hadir karena sakit, namun kalau diperhatikan skor rata-rata kelompok VII masih berada di atas skor rata-rata kelompok dengan aktivitas terendah.
4.2. PEMBAHASAN
1). Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, siswa dibagi menjadi 8 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 5 orang siswa yang diambil sesuai dengan nomor urut pada absensi kelas. Materi pembelajaran disampaikan kepada siswa, yang selanjutnya dibahas dalam kelompok masing-masing. Pada saat siswa sedang berdiskusi kelompok, guru berkeliling dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain sambil memberi motivasi dan meluruskan masalah jika terdapat permasalahan yang menyimpang dari konsep yang diinginkan. Setelah masing-masing kelompok menemukan dan berhasil menyimpulkan hasil pembahasannya, maka dimulailah diskusi antar kelompok yang satu dengan yang lain. Kelompok yang satu bertindak selaku penyaji sedangkan kelompok yang lain sebagai peserta, demikian sebaliknya. Disini guru berperan hanya sebagai motivasi dan fasilitator dalam pelajaran kelompok, dalam pelaksanaan tindakan siklus ini terdapat beberapa siswa kurang aktif dalam berdiskusi.
Siswa yang kurang aktif dalam berdiskusi ternyata setelah dilakukan pendekatan siswa yang bersangkutan belum siap dengan materi yang didiskusikan karena keterbatasan buku khususnya. Setelah semua kelompok telah memaparkan hasilnya. Selanjutnya guru mengumumkan kelompok diskusi terbaik dan memberikan arahan mengenai persiapan materi dan sarana yang diperlukan dalam pembelajaran kelompok.
Setelah mengadakan analisis hasil belajar pada pelaksanaan siklus I seperti terlihat pada tabel 3, belum mencapai target yang ditetapkan yakni 80%, oleh karena itu perlu dilakukan uji coba pada siklus berikutnya dengan mengadakan pembenahan pada kekurangan diatas.
2). Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pada pelaksanaan pembeljaran berikutnya atau pada siklus kedua ini dilakukan dengan pengecekan sarana yang di siapkan siswa, kemudian memberikan materi yang akan dibahas. Selanjutnya setiap kelompok diberikan permasalahan yang sama setiap anggota kelompok masing-masing diberikan tanggung jawab untuk membahas konsep cara-cara pebiakan makhluk hidup sehingga ada anggota kelompok yang pasif. Hasil diskusi masing-masing kelompok anggota dirangkum dalam kelompok sebagai bahan diskusi antar kelompok. Dengan pola seperti aktivitas siswa dalam kelompok dan antar kelompok lebih meningkat.
Dengan melihat kenyataan pada analisis hasil belajar pada tabel 5, maka target yang ditetapkan penulis 80% telah tercapai, dengan demikian penggunaan metode diskusi melalui pendekatan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa mengenai cara-cara pembiakan mahluk hidup dan juga kalau dilihat aktivitas siswa dalam KBM meningkat seperti terlihat pada tabel 6.
Dilihat dari analisis hasil penelitian di atas,pembelajaran melalui diskusi kelompok dengan mengenal model lks bergambar dapat menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan pemahaman terhadap diri dan orang lain sehingga akan timbul minat, sikap dan motivasi belajar siswa semakin positif, selanjutnya akan disertai dengan peningkatan prestasi belajar yang ditunjukkan dari hasil evaluasi.
Menirut pedoman penilaian SLTP 1994, nilai limit ketuntasan belajar seoarang siswa adalah 65 ke atas. Jika kurang dari angka tersebut siswa belum tuntas belajar. Dari hasil analisis terdapat 37 orang siswa dari 40 oarang siswa telah mencapai ketuntasan belajar sebesar 92% dengan nilai rata-rata kelas 8,8 hal ini menunjukkan bahwa metode diskusi dengan model LKS bergambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengenal cara-cara perkembangbiakan mahluk hidup. Kenyataan ini di peroleh berkat adanya :
1. Siswa lebih mempersiapkan diri dengan materi ajar yang akan dibahas berikutnya.
2. Rasa percaya diri siswa lebih tinggi.
3. Anggota kelompok sering dimotivasi oleh kehadiran kelompok lain.
4. Masing-masing kelompok akan berusaha untuk mempertahankan hasil kelompoknya.
Disamping hal-hal di atas yang mendukung keberhasilan dalam pembelajaran melalui diskusi diperlukan pula perencanaan tugas-tugas kelompok yang lebih rinci, perhatiaan guru dalam pengawasan dan motivasi maupun sebagai fasilisator mengingat jumlah kelompok yang banyak dalam satu kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar