BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perkembangbiakan / reproduksi
Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri utama makhluk hidup yang tidak dimiliki oleh benda mati. Perkembangbiakan bagi makhluk hidup bertujuan untuk Memperbanyak jumlah induvidu agar jenisnya tetap lestari.
Sebenarnya cara reproduksi organisme dapat dikatakan sebanding dengan Banyaknya jenis-jenis organisme itu sendiri, serta terlihat berkaitan dengan sejarah Perkembangan dan evolusi organisme. Dengan demikian, sangatlah berat apabila Seorang siswa SMP dituntut untuk menguasai cara-cara reproduksi organisme ini, Bahkan oleh guru sains / biologi SMP sekalipun.
Namun demikian ada plosafi, prinsip dan pola-pola yang dapat dipandang sama Antar jenis organisme dalam hal berproduksi. Oleh karenanya pada aspek-aspek Inilah semestinya siswa mulai dikenalkan. Untuk apa organisme berproduksi? Bagaimana pola atau prinsip dasar reproduksi organisme ? Bagaimana mekanisme Umum reproduksi? Dan apakah ada perbedaan mekanisme reproduksi ini antar Golongan organisme ? untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas salah satu Cara/strategis pengajaran adalan dengan pengajaran contekstual teaching and Leatning (CTL)
2.2. C T L
Pengajaran dan pembelajaran kontekstual atau Contekstual Teaching and Learning (CTL) merupakan suatu konsepsi yang membantu guru untuk mengaitkan Konten mata palajara dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat Hubungan antara pengetahuan danpenerapannya dalam kehidupan mereka sebagai Onggota keluarga, warga negara, dan tenaga kerja (AS Washington, 2001).
Pembelajaran kontekstual bukan merupakan konsep baru. Penerapan pembelajaran Kontektual di kelas-kelas di Amerika pertama-tama diusulkan oleh John Dowey pada Tahun 1916. Dowey mengusulkal suatu kurikulum dan metodelogi pengajaran yang di kaitkan dengan minat dan pengalaman belajar siswa. Pengajaran kontekstual adalah pengajaran yang memungkinkan siswa-siswa TK sampai SMU untuk menguatkan memperluas dan merapkan pengetahuan dan Ketrampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan Luar sekolah agar dapat memecahkan masalah-masalah dunia nyata atau masalah-masalah yang disimulasikan (Universita Of Washington, 2001). CTL menekankan pada berpikir tingkat lebih tinggi, transfer pengetahuan lintas disiplin serta pengumpulan, penganalisasian dan presentasian informasi dan data dari berbagai sumber dan pandangan. Implementasi pengajaran dan pembelajaran mengacu dan berpusat pada siswa, oleh sebab itu bagaimana seorang guru merancang dan menyusun pengajaran yang melibatkan banyak pertimbangan,tidak hanya pertimbangan apa yang akan dipelajari siswa tetapi juga bagaimana siswa menggunakan apa yang dipelajarinya. Jadi proses pengajaran mencakup pemilihan, penyusunan dan cara penyampaian informasi dalam suatu lingkungan yang sesuai dengan cara siswa berinteraksi dengan informasi tersebut (Depdiknas, Sains, 45:3).
Sadiman,1990 menyatakan media merupakanperantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima penerima pesan. Media adalah alat bantu yang dapat memberikan pengalaman konkrit, meningkatkan motifasi belajar serta mempertinggi daya Serap dan prestasi belajar siswa dengan demikian setiap guru harus mempunyai kemampuan memilih dan menggunakan alat bantu yang di sesuaikan dengan:
a. Tujuan pembelajaran
b. Materi pembelajaran
c. Ketersediaan alat yang diperlukan
d. Tingkat kemampuan siswa
e. Metode yang digunakan
f. Situasi pengajaran pembelajaran.
Kegunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sebagai berikut Depdiknas Sains, 43: 14) :
1). Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat Verbalistis ( dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka ).
2). Mengatasi keterbatasn ruang, waktu dan daya indera
3). Menimbulkan kegairahan belajar
4). Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antar anak didik dengan lingkungan dan kenyataan
5). Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya
2.3. Motivasi Belajar Siswa
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat adanya latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya dilakukan oleh manusia seumur hidupnya, kapan saja dimana saja baik di sekolah maupun di rumah dalam waktu yang sudah ditentukan.
Namun satu hal yang pasti bahwa belajar yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh itikat dan maksud tertentu.
Motivasi belajar pada siswa adalah hal yang penting didalam proses belajar mengajar artinya berfungsi mendorong dan mengarahkan siswa pada kegiatan belajar. Oleh karena itu prinsip pembelajaran melalui penggunaan LKS bergambar sangat memotivasi siswa untuk mengenal alam mengetahui apa isi gambar tersebut.
Adapun cara memotivasi belajar siswa antara lain kebermaknaan menggunakan model pembelajaran komunikasi terbuka, latihan/praktek yang bermanfaat, kondisi kelas yang menyenangkan dan mengevaluasi (Hamalik 1990).
2.4. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teoritik diatas maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran cooperatif tipe STAD dengan LKS bergambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa mengenai cara-cara perkembangbiakan makhluk hidup (organisme).
2.5. Evaluasi Tindakan
Kerhasilan tindakan dalam penelitian ini akan dievaluasi dari beberapa aspek seperti motivasi, aktifitas siswa dan hasil belajar. Aktifitas siswa diambil sebanyak dua kali pada saat berlangsungnya pembelajaran kelompok dengan menggunakan lembar obserfasi (terlampir) dan untuk mengetahui minat/motivasi dapat diketahui dari angket (terlampir) sedamgkan prestasi hasil pembelajaran siswa dilakukan pada akhir tindakan.
2.6. Refleksi
Hasil yang didapatkan dalam tahap obserfasi dikumpulkan dan dianalisa dalam tahap ini. Dari obserfasi tersebut guru dapat menyeleksi diri dengan melihat data hasil obserfasi apakah kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengenal cara-cara perkembangbiakan makhluk hidup kemudian dipergunakan untuk merencanakan kegiatan pada siklus berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar