Tangisan anak jadah
Ibu engkau melahirkanku
Pada tengah malam dingin mengusik
Dengan caramu sendiri.
Kumohon ibu
Jangan engkau membunuhku
Aku tak kuasa melarangmu
Karena aku masih dalam bungkusan
Aku masih suci memahami itu.
Sadarlah ibu
Hapuslah air mata palsumu
Yang engkau bendung sembilan bulan lalu
Hingga aku ada
Menyebarkan aibmu.
Ibuku sayang
Aku tak tahu engkau marah atau sayang
Tapi biarlah kucari sendiri
bapak yang berdosa
Bapak yang mengubur namamu.
Sabarlah ibu jangan bunuh aku
Aku mau hidup
Aku mau melihat pelangi di sana
Walau aku jadi pengemis
Yang menjelajahi kolong dunia
Agar aku bisa bercerita
Kepada bapakku di sana.
Andai aku kau kuburkan
Kelak aku tak kuasa melihatmu dirajam
Aku tak tega menyiksamu di sana.
Sadarlah.
Senang sedih
Saya senang
Kepada malam
Yang tidak ingin menjadi siang
Saya senang
Melihat bulan
Yang tidak terlalu berharap jadi matahari
Saya senang
Melihat air laut
Yang tidak ingin menguasai darat
Saya senang
Pada ikan
Yang tidak pernah asinwalau hidup di laut asin
Saya senang
Melihat lebah
Yang taat menjalankan tugas
Yang diberikan ratunya.
Saya senang
Melihat orang besar
Yang merasa tidak besar didepan orang kecil
Saya senang
Melihat orang miskin
Yang tidak mau meminta-minta
Saya sedih
Melihat orang bijak
Yang tidak menyenangi saudara sendiri
Saya sedih
Melihat orang kaya
Yang tidak mau menyadari
Bahwa dia sudah kaya dari dulu.
Laguku lagumu
Nyanyian ini laguku
Lagu kamu sekalian
Yang disimpan dalam album biru
Yang mudah dibaca oleh orang sekeliling
Dari sampul depan.
Kamu tidak bisa bersembunyi
Di antara sekian pendengar
Karena matamu berbahasa lain
Wajahmu menerjemahkan semua tulisan
Yang ada dalam hatimu
Yang engkau sendiri tak menyadari
Tingginya gunung
Terangnya cahaya matahari
Tengah bersemedi dalam mendung
Di musim dingin.
Engkau tak sadar
Engkau menampakkan kepalsuan
Di depan mataku di belakang lain
Engkau pun
tak mampu menyembunyikan kepalsuan
Pada dirimu
Meskipun kau sulap harimau di dalam
Kucing keluar
Memuntahkan lahar panas
Di gunung itu.
Nyanyianku nyanyian mu
Lagumu laguku juga
Yang diciptakan oleh yang sama.
Narkoba
Jangan dekati narkoba
Narkoba itu racun
Racun senangnya membunuh
Jangan dekati pengedarnya
Dia ingin meracunimu
Narkoba itu membunuh
Pengedar sama halnya pembunuh
Pembunuh banyak orang
Jangan dekati
Pembunuh dan membunuh
Sangat berbahaya
Sebab sasaran yang dibunuh adalah
Nyawamu
Akalmu
Ragamu
Kalbumu
Otakmu
Badanmu
Anggota tubuhmu yang lain
Jangan dekati karena itu
Akan membunuhmu.
Hamba tuanku hamba
Hambaku , kemarilah kelilingi aku
Aku ingin mendengar ceritamu
Baikllah wahai tuanku hamba'
Karena mendengarkan cerita orang sangatlah berguna tuanku
Tidak, tidaklah hambaku, 'aku tidak mau mendengarkan cerita
Betul,betul tuanku hamba'
Tidak mendengarkan cerita itu lebih baik bagi tuanku
Karena cerita itu juga banyak bohongnya.
Hambaku' kesinilah berkumpulah denganku'
Aku ingin berlayar melintasi laut nan luas'
Teruskan,teruskan tuanku hamba
Karena sesungguhnya berlayar itu penting
cara terbaik untuk menjelajahi dunia'
Tidak,tidak hambaku , aku tak mau berlayar
Jangan,jangan berlayar tuanku hamba'
Karena sudah banyak orang yang berlayar itu
tenggelam bersama kapalnya
Lapar …… diterpa angin ,diombang ambing gelombang,
Jangan itulah yang terbaik bagi tuanku hamba
Hambaku, duduklah di sampingku
Aku ingin memusyawarahkan tentang kursiku
Benar,benar sekali tuanku hamba
Musyawarah itu penting supaya lestari keadaanny'
Tidak, tidak aku tak mau bermusyawarah hambaku
Jangan,janganlah bermusyawarah tuanku
Nanti orang akan tertawa
melihat sandiwara di belakang layar tuanku
Hambaku ke sinilah
Aku ingin bermimpi untuk meraih bintang di sana
Itu sangatlah baik tuanku,bermimpilah tentang itu
karena itu memang hiasan dalam hidup
Tidak aku tak mau bermimpi hambaku'
Jangan,janganlah bermimpi tuanku
karena mimpi itu hanyalah seketika.
Hambaku
Aku ingin makan apa saja
Makanlah sesukamu tuanku hamba
,karena makan itu menyehatkan badan
'menjadikan darah kita berwarna warni
Tidak hambaku,aku tak mau makan,
Jangan,janganlah makan tuanku
Kalau dimakan nanti jasadmu akan menjadi hitam
,marahlah tuhan melihatmu
kalau tuhan marah hambaku
katakan saja kita ini benar.
Walau yang dimakan hasil korupsi tanpa bukti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar