Sabtu, 17 Oktober 2009

SIJNUDDUNYA WAL AKHIROH

Penuh siksa. Penuh derita. Lahir dan bathin. Sadarkah bahwa orang iman itu juga sebenarnya dipenjara? Dan oleh karena itu ”HAM” nya juga dirampas? Sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah: Addun-ya sijnul mu’min wa jannatul kaafir ~ dunia ini penjaranya orang iman dan sorganya orang kafir.

Tentu saja penjara orang iman bukan seperti Sukamiskin tempat dibuinya Bung Karno, atau Nusakambangan tempat dibuinya penjahat berbahaya, atau LP Kairo, Mesir, tempat dibuinya Fahri. Sebab penjara yang satu sifatnya menghapus dosa yang sudah dilakukan, sedangkan penjara yang lain sifatnya menghindari dosa supaya tidak dilakukan. HAM yang satu bima’na Hak Azasi Manusia, sedangkan ”HAM” yang lain bima’na ”Hak Azasi Maksiat”.

DOSA BESAR PALING BERBAHAYA
Ketika tugas belajar di North Carolina, AS, seorang native American girl yang sering bertegur-sapa karena sudah berminggu-minggu bekerja di laboratorium di blok sebelah, di suatu sore di tengah hujan lebat, tiba-tiba menghampiri dan mengundang ke rumahnya malam itu juga ”for a cup of coffee”. Di kultur sana, waaaw, itu adalah sebuah lampu hijau untuk sebebas-bebasnya menikmati HAM. Tetapi untuk mu’min, wooow, jelas itu adalah sinyal, alarm waspada supaya tidak terperangkap didalam ”HAM” kelas berat.

Yang lebih ”seru” lagi adalah ketika bersama rombongan 20an orang tinggal beberapa bulan di Iyomishima, Jepang. Mengetahui pimpinan delegasinya ”no sake, no girl”, maka para industriawan tuan rumah tidak berani mengadakan jamuan di night club, melainkan di sebuah restoran. Nah, di Jepun sono, warteg kaki lima saja ada karaokenya. Jadi ketika jamuan ”off” dan karaoke ”on”, bermunculanlah para native Japaneese girls menarik para tamu yang pada tidak kuasa menolak, untuk berdansa. Melihat gelagat ”HAM” yang membahayakan itu, maka escape scenario –skenario penyelamatan diri yang paling santun, adalah dengan cara melompat ke panggung, on stage, sembari ngeukeuweuk, menguasai microphone, supaya tidak direbut orang.

Tidaklah mungkin mabur dari jamuan resmi di negeri yang memiliki budaya jibaku dan harakiri itu, sebab bisa-bisa dianggap suatu penghinaan akbar. Maklum, disana kehormatan adalah segala-galanya. Terlebih event itu adalah suatu misi BUMN (Badan Usaha Milik Negara) RI. Syukurlah, koleksi The Beatles di restoran itu sangat lengkap: ada 300+ lagu! Maka diboronglah lagu-lagu nostalgia semasa SMA: ”A Taste of Honey”, ”Don't Let Me Down”, ”Help”, lagu yang sangat panjang ”Hey Jude”, dan masih banyak lagi. Akhirnya acara ditutup khidmat dengan: ”You'll Be Mine, Michelle” …

Eh, rupanya ceritanya tidak habis sampai disitu. Keesokan harinya pintu kamar diketuk. Manager Hotel dengan bahasa Tarzan membawa pesan: salah satu young lady yang paling mencrang di restoran tadi malam mem’book’ minta ditemani menghabiskan weekend bersama. Bayarannya: 80 ribu yen! Weuleuh, ini sih bener-bener a’uudzu billaah dah: nyaris saja jadi gigolo di negeri orang.

HUDUD
Insya Allah, tentunya masih banyak di antara para pembaca yang budiman yang memiliki pengalaman yang jauh lebih ”seram” daripada yang diceritakan diatas. Dan berhasil meloloskan diri, bukan?. Resepnya tidak lain tidak bukan adalah selalu waspada dengan huduudulloh, batas-batas Alloh, sebagaimana firman-Nya: man ya’shillaaha wa rosuulahu wa yata’adda huduudahu yudkhilhu naaron ~ barang-siapa yang menentang Alloh dan utusan-Nya dan melanggar batas-batas-Nya akan dimasukkan kedalam neraka.

Apakah hudud itu? Untuk memudahkan pengertian tentang hudud, buatlah daftar PERINTAH (P) dan LARANGAN (L) dalam Islam sbb.:

Untuk hablum minalloh ~ hubungan dengan Alloh, tulislah P-Alloh misalnya ud’uunii astajiblakum ~ berdo’alah kepada-Ku nanti Aku kabulkan. L-Alloh misalnya laa tusyrik bii ~ janganlah syirik lepada-Ku. Dan masih banyak-banyak lagi.

Untuk hablum minannaas ~ hubungan dengan manusia, tulislah P-anak misalnya taat kepada ortu kecuali diperintah syirik. L-anak misalnya berkata “ah!” kepada ortu. P-ortu misalnya memukul anak 9 tahun yang tidak mau sholat. L-ortu misalnya tidak mendidik anak menjadi solih/solihat. P-suami misalnya adil kepada isteri-isterinya. L-suami misalnya memukul isteri. P-isteri misalnya menjadi WWW (lihat Nuansa beberapa bulan yang lalu). L-isteri misalnya minta cerai. L-pria misalnya memakai mas. L-wanita misalnya memakai parfum, kecuali jika dipakai hanya ketika berduaan: dengan suami satu-satunya.

Dengan cara yang sama, silahkan tulis hudud untuk 3-ta ~ P-harta, L-harta, P-tahta, L-tahta, P-cinta, L-cinta. Ah, yang disebut terakhir ini sungguh rumit, pabaliut. Bagaimana tidak?

Jika Raja Diraja Sulaiman saja beristerikan 100 orang, apalagi bapaknya. Tetapi Raja Daud malah mencintai tantenya sendiri, dengan cara mengorbankan nyawa oomnya berperang melawan musuh yang tidak seimbang.

Sebagai isteri pembesar, Zulaikho harusnya bisa menjaga kehormatan diri. Eh, untuk membalas ejekan atas perbuatan skandalnya, dia malah sengaja menjamu wanita-wanita dengan buah-buahan dan pisau-pisau tajam. “Rasain loh!” begitu kira-kira katanya ketika Yusuf dilewatkan dan wanita-wanita yang sedang mengupas buah-buahan itu pada tergilaw-gilaw, trance, tanpa sadar memotong-motong tangannya sendiri sehingga 9 orang game-over, 40 orang gila, dan sisanya invalid.

Nilai moral dari kedua riwayat tadi adalah: hati-hatilah dengan L-cinta!

Akhirnya, jangan pernah memberi komentar negatif, apalagi mencela, apa yang terjadi dengan Khootaman Nabiyyiina wal Mursaliina Muhammad Rosuululloh Shollalloohu ’Alaihi Wasallam. Faktanya adalah: Aisyah dinikah di umur 6 tahun, dan dikumpuli di umur 9 tahun.

PENJARA DUNIA VS. AKHIRAT
Implikasi dari hadits di atas adalah: orang iman dipenjara di dunia, orang kafir dipenjara di akhirat.

Di dunia, untuk bisa dijebloskan kedalam penjara, harus dilewati proses yang berliku: disidik polisi, dituntut jaksa, dan diadili hakim. Bukti dan saksi harus lengkap, sebab mana ada pesakitan yang mengaku? Setelah terbukti secara sah dan meyakinkan, barulah dijebloskan kedalam penjara. Selama di penjara bisa di bezoek, dikirimi rantang makanan kesayangan oleh keluarganya. Tidak sabar menunggu habis masa hukuman? Silahkan kabur, kalau bisa. Penjara yang paling ketat didunia: Alcatraz saja bisa dijebol ’Clint Eastwood’. Nusakambangan saja bisa dibobol Johni Indo. Yang paling legendaris, dari penjara pulau koloni Perancis yang sulit karena bertebing sangat curam dan dikelilingi laut berombak ganas serta penuh jebakan karang setajam pedang pun, Papillon, bisa kabur.

Di akhirat, tidak ada polisi, tidak ada jaksa. Cukup notulen Malaikat Atid. Hakimnya tunggal: Alloh Dzat Yang Maha Menghakimi, Dzat Yang Maha Adil. Tidak perlu bukti dan saksi. Tidak mungkin ada yang bisa mangkir, karena mulut jadi bisu, dan yang bicara justru tangan dan kaki: alyauma nakhtimu ’alaa afwaahihim watukallimunaa aidiihim watasyhadu arjuluhum bimaa kaanuu yaksibuun ~ pada hari Kami tutup mulut mereka dan berbicara kepada Kami tangan dan kakinya dengan apa yang mereka kerjakan.

Tangan-kaki kurang lengkap? Bahkan kulit yang telaten di beri body lotion, pelembab, dilindungi dari terik matahari dengan cream ber-SPF angka sekian, dilulur, dipusti-pusti, dan dioperasi plastik ketika mulai kombor-pun, laporan kepada Alloh. Pesakitan pun marah: waqooluu lijuluudihim lima syahittum ’alaina? ~ dan mereka berkata kepada kulit mereka sendiri mengapa kamu menjadi saksi atas kami? Jawab kulit: anthoqonalloohu ... ~ Alloh lah yang membuat kami bisa bicara!.

Nah, kalau kulit yang menutupi seluruh permukaan tubuh, bahkan sampai ke bagian yang paling tersembunyi sekalipun sudah memberi kesaksian, mau mungkir bagaimana lagi? Dilemparkanlah pesakitan kedalam penjara akhirat. Tanpa baju belang seperti zebra-cross. Penjara yang tanpa jeruji besi. Karena tidak ada benda apapun yang mampu bertahan di bara-panasnya penjara akhirat.

Tentang bezoek? Ya, ada. Ketika napi neraka sudah nganjerit maratan langit ngoceak maratan jagat: an afiidluu ’alainaa minal maa-a au mimmaa rozaqokumulloohu ... ~ tuangkanlah setetes air atau apa saja yang dirizkikan Alloh kepadamu di sorga sana, maka ahli familinya yang ahli sorga datang menjenguk, bukan untuk mengirim rantang, melainkan melaknat: innallooha harromahumaa ’alal kaafiriin ~ sesungguhnya Alloh mengharamkan makanan dan minuman bagi orang kafir ...

Mau kabur seperti Papillon? Umpamapun bisa, kaburnya mau kemana? Dunia sudah tidak ada!

3 OPSI
Antarlah jenazah ke kuburan untuk mendapatkan pahala 1 qirot, sekaligus sesuai sabda Nabi: tudzakkirul mauut ~ untuk mengingatkan mati. Lewatilah penjara untuk tudzakkirul jannah ~ mengingatkan sorga. Sorga yang harus ditebus dengan memenjarakan diri sendiri. Memenjarakan dengan hududulloh.

Tapi waspada! Bagi yang tidak kaaffah, imannya dipilih-pilih sesuai mood, bisa jadi nasibnya akan lebih buruk daripada yang tidak iman sama sekali. Sebab di dunia sudah mememenjarakan diri, eh, ternyata di akhirat juga masuk penjara. Maka itu udkhulu fis silmi kaaffah ~ masuklah kedalam agama Alloh dengan keseluruhannya. Jangan iman kepada sebagian, kufur kepada sebagian. Janganlah jadi napi fid dun-ya wal akhirat.

So, mumpung ajal belum datang, segera tentukan tiga pilihan berikut: (1) memenjarakan diri di dunia dengan huduudulloh secara kaaffah, (2) memenjarakan diri di dunia dengan hududuulloh secara filih-filih, (3) frrreeedooom! bebas menjadikan hidup ini sebagai sorga dunia.

So, Mau pilih sorga?. Mau pilih penjara dengan remisi bebas setelah disiksa ribuan-jutaan tahun? Mau pilih penjara seumur hidup disiksa kekal abadi selama-lamanya? Monggo.....up to you ( Nuansa Persada )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar